Partai NasDem menuding ada maksud terselubung di balik pernyataan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang mendorong Joko Widodo(Jokowi) membentuk kabinet zaken. NasDem menyebut dorongan itu disampaikan supaya Gerindra tetap mendapatkan jatah menteri.
“Usul agar jokowi membentuk kabinet zaken, tentu tidak semata-mata bicara kualitas menteri yang dianggap kurang profesional, tetapi lebih kepada usulan agar ada ruang yang dapat diberikan untuk partai-partai oposisi yang merapat agar bisa tetap dapat jatah. Bagaimana caranya? Tentu dengan menyodorkan calon menteri dari para profesional dan akademisi yang sebenarnya adalah juga merupakan kader simpatisan mereka,” kata Ketua DPP Nasdem, Irma Suryani, saat dihubungi, Jumat (16/8/2019).
“Kami sadar betul bahwa keinginan untuk bergabung di pemerintahan tidak lepas dari persiapan untuk kontestasi di 2024,” imbuhnya.
Irma kemudian menyinggung soal sikap Gerindra yang kerap mengkritik pemerintahan Jokowi sebelum Pilpres 2019. Sikap tersebut, menurutnya, justru berubah setelah Jokowi dinyatakan sebagai presiden terpilih.
“Pengamat selalu mengatakan tidak ada ‘makan siang gratis’. Apa lagi bagi lawan politik yang saat pilpres menyatakan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan pak Jokowi tidak kredibel dan harud diganti. Setelah kalah, kemudian merapat,” ujarnya.