Pengurus Besar Nahdlatul Ulama

Hujan Protes Peserta Muktamar ke-34 PBNU Soal 39 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama

Hujan Protes Peserta Muktamar ke-34 PBNU Soal 39 Pengurus Cabang Nahdlatul UlamaPartaiku.id – Pemilihan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) diskors. Pimpinan rapat memutuskan hal itu usai hujan protes peserta Muktamar ke-34 PBNU soal 39 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yang bermasalah saat verifikasi.Ketegangan bermula saat pemilihan dimulai. Sistem pemindai keabsahan peserta muktamar tidak bisa berjalan karena pembatasan sinyal saat kehadiran Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Di sela-sela menunggu sistem kembali normal, beberapa peserta menyampaikan interupsi. Mereka menanyakan nasib 39 PCNU yang bermasalah saat verifikasi pada Kamis (25/12) malam.

“PCNU yang bermasalah yang ditayangkan itu jangan ada di sini karena kita tidak tahu menyusup masuk karena masih punya id card,” ucap seorang peserta muktamar di area Muktamar ke-34 PBNU, Lampung Tengah, Jumat (24/12).

“Kemarin begitu ditetapkan masih bermasalah, id card sudah ditahan,” ucap pimpinan sidang M. Nuh.

“Saya bisa menyaksikan PCNU yang bermasalah masih ada di sini,” balas peserta muktamar. ” Saya sebut saja PCNU Kota Gunung Sitoli,” imbuhnya.

Kemudian, pemilihan dilanjutkan sembari panitia memastikan 39 PCNU bermasalah tidak mengikuti pemilihan. Namun, interupsi terus berlangsung.

Perwakilan PWNU dan PCNU diminta maju secara bergiliran. Setelah terverifikasi, mereka memasukkan usulan nama bakal calon ketua umum PBNU.

Meski demikian, interupsi tak berhenti. Mereka mulai mempermasalahkan sidang yang tidak teratur. Sebagian muktamirin meminta sidang diskors karena banyak orang yang berlalu lalang tanpa ditertibkan panitia.

“Hentikan dulu!” ucap seorang peserta muktamar sembari berteriak.

“Dirapikan dulu, baru setelah itu nyoblos ya,” ujar Nuh menenangkan. “Saya skors dulu, dirapikan dulu.”

Muktamirin pun menyambut keputusan itu dengan selawat. Lalu, panitia meminta peserta muktamar mengosongkan arena muktamar.
(dhf/rzr)

 

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker