Dan ketiga, Pancasila yang hidup dan menghidupi rakyat dalam 5 bidang prioritas yakni bidang sandang pangan papan, pendidikan, tenaga kerja dan jaminan sosial, infrastruktur dan lingkungan hidup, agama, kepercayaan, mental spiritual dan kebudayaan.
Maka itu pula, dalam kongres V, semangat berkebudayaan Indonesia diangkat secara khusus. Sebab, kata Hasto, kesejatian politik terletak pada wajah kebudayaan.
Dalam wajah kebudayaan ini, politik menempatkan perjuangan kemanusiaan sebagai hal yang hakiki. Dengan tujuan masyarakat adil dan makmur, bebas dari penjajahan, termasuk di ranah ekonomi. Ini merupakan wujud dari nilai kemanusiaan.
Demikian halnya tujuan lainnya akan hidup rukun, toleran, kedisiplinan serta, kesetaraan warga negara. Kata Hasto, itu merupakan cermin dari penghormatan nilai kemanusiaan.
“PDI Perjuangan menempatkan kebudayaan sebagai esensi pokok nasionalisme yang berkepribadian Indonesia,” ungkap Hasto.
Ditegaskan Hasto, kongres V PDI Perjuangan merupakan permintaan partainya kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap harus berbangga dengan warisan kebudayaan nusantara.
Sebab bagi PDI Perjuangan, kebudayaan Indonesia sudah begitu berwarna, indah, penuh daya cipta, rasa, dan karsa. Tidak monoton dan homogen.