Prasetyo membantah bahwa Korps Adhyaksa dipakai menjadi alat politik oleh Partai Nasdem, beliau menekankan bahwa Jaksa harus Netral, yang salah dihukum dan tidak pandang bulu.
“Jadi, yang menilai (jaksa berpihak) itu keliru, jauh dari kebenaran. Mungkin ada agenda tertentu. Sekarang semua orang bisa melihat, bahwa yang salah dihukum,” kata Prasetyo ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8).
Bahkan, kata Prasetyo, beberapa kader Nasdem ikut disikat penyidik Korps Adhyaksa selama dirinya menjabat Jaksa Agung. Hal itu menandakan Nasdem tidak memakai kejaksaan sebagai alat. “Oh, iya, orang Nasdem (ada yang) saya penjarakan, itu ada,” lanjut dia.
Prasetyo mengklaim, telah mengerjakan tugas yang baik selama menjabat Jaksa Agung. Kejaksaan di bawah kepemimpinannya, selalu menempatkan kepentingan bangsa ketika menuntaskan pengusutan perkara.
“Meski (saya) dikatakan kader partai dan sebagainya, buktinya saya melakukan tugas saya sebaiknya, bagaimana menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan segalanya,” pungkas dia.