Partaiku.id – Ketua Pengurus Besar Nahadlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud mengaku tidak bisa membatasi kader-kader PBNU untuk berkiprah di dunia politik atau bahkan menduduki posisi penting di pemerintahan. Ia sekaligus menegaskan bahwa PBNU bukan partai politik (parpol) sehingga pihaknya memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk berkarya.Pernyataan itu Marsudi sampaikan merespons pertanyaan perihal sikap Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf yang melarang jajaran pengurus untuk menjadi calon presiden atau pun calon wakil presiden jika terpilih sebagai Ketua Umum PBNU.
“Karena PBNU bukan parpol, kemudian kadernya diambil ya monggo (Silakan) saja. Masa kita menghalangi orang per orang untuk berkarya, mengabdikan diri di Indonesia yang didirikan termasuk pendirinya adalah NU,” kata Marsudi dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (12/12).
Marsudi juga merespons pertanyaan publik yang menilai bahwa terdapat sejumlah partai politik yang menyasar PBNU sebagai modal dukungan politik dalam kontestasi seperti pemilihan calon presiden atau wakilnya hingga sejumlah posisi penting lainnya di pemerintah pusat.