Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penganan Fakir Miskin (PFM), Dinas Sosial Kota Bogor, Okto Muhamad Ikhsan menerangkan terkait data bantuan BLT BBM bersubsidi bukan berada di ranah Dinsos, akan tetapi lebih cenderung kepada PT. Pos Indonesia dengan melibatkan komunitas untuk penyaluran bantuan.
Menurut dia basis bantuan rutin dari Kemensos berasal dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sementara itu untuk BLT BBM diambilnya dari DTKS tapi datanya langsung dari Kementerian Sosial.
Nantinya penyaluran bantuan tersebut melalui Kantor Pos kemudian disalurkan kepada masyarakat yang mendapat bantuan sesuai dengan data.
Masih kata Okto berdasarkan data DTKS yang berada di Dinsos Kota Bogor sudah terdata hampir 600 ribu jiwa dan dari jumlah tersebut yang mendapatkan bantuan BLT BBM sekitar 60 ribu jiwa.
Dia pun menegaskan data yang masuk di DTKS tersebut merupakan data orang yang memang tidak mampu. Pihaknya juga akan ikut mengawasi penyaluran bantuan.
Menurut Okto, penginputan data awal DTKS dimulai dari pihak RT/RW dan kelurahan. Sehingga dalam hemat dia kalau tidak tepat sasaran berarti yang salah itu saat penginputan bukan saat pada penyaluran.