Menurut Mathius, gagasan ‘Kembali ke Kampung Adat’ merupakan bentuk Restorasi Pembangunan di Papua. Bagi Mathius, praktik dan pola pembangunan yang ada di Papua selama ini makin membuat anak-anak Papua ‘terasing’ dari akar budayanya sendiri. Artinya, kata dia, ada pola pembangunan selama ini yang cukup sistematis yang menyebabkan anak-anak Papua ‘menjadi terasing’ dari budayanya sendiri.
“Sementara dalam banyak pengalaman saya, kebetulan saya adalah juga anak Kepala Suku, sedikit banyak mengerti bagaimana akar budaya orang Papua justru menjadi sumber nilai dalam seluruh tatanan kehidupannya. Jika itu dipraktikkan secara konsisten justru mampu menjawab seluruh tantangan kehidupan orang Papua pada zaman modern saat ini,” tegas Mathius.
Dalam pengalamannya, sejak awal dia merintis Program Kampung Adat di Kabupaten Jayapura, sambutan masyarakat luar biasa. Gagasan ‘Kembali ke Kampung Adat’ seakan menjadi jawaban atas kerinduan masyarakat selama ini yang tidak diberi tempat dalam pembangunan. Sekaligus gagasan ‘Kembali ke Kampung Adat’ merupakan tawaran pembangunan yang relevan dengan situasi Papua saat ini.