Untuk Menteri Jokowi, Pendiri Partai Demokrat Usulkan HM Darmizal MS
Tujuh orang pendiri Partai Demokrat sudah mengusung nama untuk Kabinet Menteri Jokowi Indonesia Jilid II Periode 2019 -2024.
“Beberapa pendiri partai Demokrat meminta dan mengusulkan serta merekomendasikam kepada bapak Presiden RI Joko Widodo dengan hormat kiranya saudara H.M. Darmizal diperkenankan untuk diangkat sebagai salah satu pembantu Presiden (menteri) pada periode 2019-2024,” ujar Pembina FKP-PD Hencky Luntungan, dalam keterangannya, Selasa (20/8/2019)
Menurut Hencky, sosok Darmizal pantas menjadi menteri karena dianggap memiliki kredibilitas, loyalitas dan memiliki pengalaman sebagai Ketua Umum ReJO.”Darmizal rela menanggalkan jabatannya di pimpinan Komisi Pengawas Partai Demokrat dan mendirikan ReJO untuk ikut serta membantu dan memenangkan Jokowi pada Pilpres lalu. Ini komitmen yang sangat luar biasa,” ungkapnya.Saat ini, kata dia, Jokowi membutuhkan seorang martir yakni menteri yang pemberani dan tegas.
Maka itu, pihaknya mengusulkan agar Jokowi berkenan menerima Darmizal menjadi menteri kabinet 2019-2024.”Kami pendiri partai Demokrat yang tergabung dalam FKPD PD mewakafkan Darmizal jadi menteri Jokowi 2019-2024. Kedepan, para menteri Jokowi harus benar-benar orang yang tepat. Bukan mereka yang bermain dua kaki. Jokowi tidak butuh menteri yang populis,” kata dia.
“Kami menanggap Darmizal pantas duduk dikabinet Jokowi. Dia orang yang ulet dan setia dalam bekerja. Terbukti, kami telah bersama-sama mendirikan dan membesarkan partai Demokrat,” tuturnya.
Kami tahu Darmizal tidak akan meminta jabatan apapun atas perjuangannya telah berjuang untuk Jokowi Amin. Maka, izinkan kami Forum Pendiri Partai Demokrat untuk mengisi ruang tersebut, dengan berharap pak Jokowi mengambil Darmizal sebagai pembantu beliau,” imbuhnya. Adapun tujuh pendiri partai Demokrat yang mengusulkan nama Darmizal menjadi salah satu menteri dalam Kabinet Jokowi antara lain Prof. S. Budhisantoso, Prof. R.M. Rompas, Hencky Luntungan, dr. WFP. Kaunang Mars Mars, Ir. Ricky Sofyan, Suganda dan Achmad Thoriq.
