Partaiku.id – Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengakui pemerintahan Presiden Joko Widodo susah mendapat dukungan rakyat meski bermodal ambang batas presiden atau presidential threshold (PT) 20 persen.Hal ini disampaikannya saat menanggapi sejumlah uji materi ambang batas dukungan bagi calon presiden ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Pengalaman Pak Jokowi pada periode pertama (2014-2019) dengan modal 20 persen saja sangat sulit bagi pemerintahan Pak Jokowi mendapatkan dukungan kuat dari rakyat untuk menjalankan pemerintahannya,” ujar dia kepada wartawan di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan, Jumat (7/1).
Lantaran itulah, Hasto menilai angka presidential threshold mestinya perlu ditambah agar pemerintahan berjalan dengan efektif.
“Presidential threshold 20 persen itu seharusnya malah ditambah, seharusnya malah memastikan bagaimana efektivitas pemerintahan itu bisa berjalan dengan baik,” kata dia.
Menurutnya, ambang batas berlaku pada semua bagian kehidupan. Ia syarat skor Uji Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Asing (TOEFL) saat masuk perguruan tinggi.
“Tidak bisa kita mengambil jalan pintas meniadakan suatu hal yang secara nature itu sebenarnya diperlukan bagi kepentingan stabilitas dan efektivitas pemerintah itu,” ujar Hasto.