Partaiku.id – Miftachul Akhyar resmi menyatakan pengunduran dirinya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal ini ia lakukan setelah terpilih menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Mukmatar ke-34 NU, Desember lalu. Ia memutuskan mundur dari Ketum MUI untuk merealisasikan janjinya agar tak merangkap jabatan di organisasi lain.
Hal itu disampaikan oleh Miftachul saat memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat Rabu (9/3).
“Di saat ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami’na wa atha’na (kami dengarkan dan kami patuhi). Jawaban itu bukan karena ada usulan tersebut, apalagi tekanan,” ujar Miftachul dikutip dari laman resmi NU.
Mulanya, ia merasa keberatan untuk mengundurkan diri dari MUI. Sebab, berdasar pengalaman, Rais Aam PBNU selalu menjabat Ketua Umum MUI pula.
“Semula saya keberatan, tapi kemudian saya takut menjadi orang pertama yang berbuat ‘bid’ah’ di dalam NU,” jelasnya.