“NasDem memang kecenderungannya formasi koalisi sekarang itu memang akan cenderung pilihan NasDem itu sekarang mulai mengerucut pada dua partai, yaitu Demokrat dan PKS, kenapa? karena pilihan NasDem untuk di luar partai itu juga tidak mudah,” jelas Arya.
“Tidak mudah bagi NasDem misalnya melobi PDIP yang masih belum menentukan pilihannya kemudian dengan Gerindra kemungkinannya agak susah karena Gerindra maunya Prabowo. Dengan PDIP juga secara hitung hitungan PDIP kursinya jauh lebih besar dibandingkan NasDem. Jadi NasDem kecenderungannya tentu akan melobi partai yang paling tidak sejajar dengan NasDem. Pilihannya itu ada di Demokrat dan PKS,” sambungnya.
Arya kemudian berbicara soal sosok capres yang akan diusung oleh NasDem, PKS, dan Demokrat. Dia mengatakan ada sejumlah kriteria tertentu yang dapat diterima oleh ketiga partai.
“Ya tentu 3 partai ini akan mencari sosok yang bisa diterima oleh 3 partai ini. Kalau kita lihat memang kan ada 3 nama ya ada Ganjar, Andika, Anies. Jadi mungkin siapa capres yang diusung 3 partai ini? Ada beberapa indikasi, kriteria juga,” ujar Arya.
“Kriterianya dari 3 nama itu siapa yang sosoknya bisa diterima oleh 3 partai ini, yang ke dua sosok mana yang kira-kira secara relatif dapat memberikan keuntungan yang sama bagi partai dan yang ketiga adalah sosok yang non partai politik, bukan kader parpol tertentu,” imbuhnya.