“Untuk kampus yang terakreditasi A pun hanya satu, dan itu-itu saja, yakni Universitas Islam Malang (Unisma),” terangnya.
Dalam bidang kesehatan, kata dia, NU juga sama tertinggalnya dari segi kualitas. Rahmat menjelaskan, NU saat ini sudah memiliki sekitar 43 rumah sakit di pelbagai wilayah, namun tidak ada satupun yang memiliki fasilitas dan layanan kesehatan lengkap.
Sementara dalam sektor SDM, ia menilai, cendekiawan yang dilahirkan dari kalangan NU hanya berfokus pada bidang tertentu saja. Seluruh ketertinggalan tersebut, menurutnya, akan berdampak pada kesejahteraan warga nahdliyin.
Rahmat mengatakan, berdasarkan data yang ada kebanyakan orang muslim Indonesia yang miskin adalah merupakan masyarakat NU. Sementara di sisi lain sebanyak 59,7 persen orang muslim kelas menengah dekat dengan NU.
“Oleh karena itu, transformasi organisasi penting untuk mengubah warga NU agar lebih baik dalam segala bidang. NU perlu berbenah total,” ujarnya.
Lebih lanjut ihwal Muktamar ke-34 NU, Rahmat juga meminta agar para pengurus NU terpilih dapat benar-benar mengurus organisasi Islam ini. Tidak hanya sebatas gembar-gembor menjelang muktamar semata.