Iklim saat ini menjadi panas di saat NasDem menentukan calon presidennya Anies Baswedan berbagai macam tuduhan dan hinaan terhadap sosok anies yang intoleran, politik identitas, non pribumi, penentang pemerintahan Jokowi bla-bla-bla…
Tergantung orangnya yang memandangnya jika dipandang dari kacamata kebencian (negatif) pasti yang muncul keburukan-keburukan, jika dilihat dari kacamata kebaikan dan kedamaian (positif) pasti akan timbul semuanya positif.
Anehnya yang terlibat di sini dari kalangan intelektual dan ilmuan yang umumnya tidak menggunakan akal sehat menuduh dan membully layaknya sama dengan orang-orang dungu, namun hal itu merupakan hal biasa di dalam dunia perpolitikan bagaimana cara menjatuhkan lawannya sekalipun tanpa menggunakan akal sehat yang menyebabkan perpecahan di masyarakat awam ini.
NasDem tetap tegar dengan sikapnya yang jujur dan loyalis untuk kepentingan bangsa dan negara berdasarkan Pancasila sebagai dasar pijakan kita bukan sekadar omongan semata (lip service).
NasDem sebagai partai yang mengusung Anies dengan memiliki elektabilitas yang sedang berkembang menurut aturan yang berlaku bahwa NasDem belum memenuhi persyaratan angka presidential threshold 20% dan harus berkoalisi dengan partai lain seperti partai Demokrat dan PKS atau partai-partai lainnya yang ingin berkoalisi.