“Saya berharap, Polri tetap tidak boleh pandang bulu terhadap kasus Djoko Tjandra. Jangan sampai Polri tercoreng dengan kasus ini dan memunculkan kesan di masyarakat bahwa penegakan hukum ternyata bisa dijualbelikan,” ujar Egahni.
Legislator NasDem itu menyebut Djoko Tjandra sangat licin. Dia tidak pernah tersentuh meski menyandang status buron terpidana kasus korupsi sejak 2009. Bahkan beberapa kali aparat hukum Indonesia bisa diakalinya.
Namun, apa pun kisah di baliknya, tambah Egahni, profesionalitas Polri dalam penangkapan Djoko pantas dicatat dalam buku prestasi kepolisian.
Tertangkapnya Djoko, masih menurut Egahni, menunjukkan bahwa “sebetulnya polisi kita punya kemampuan untuk memburu sekaligus meringkus buron segesit dan selicin apa pun.”
“Jangan sampai masyarakat menilai kemampuan dan profesionalitas Polri itu pudar hanya gara-gara terhalang oleh ketiadaan kemauan, dan lebih celaka kongkalikong dengan penjahat,” demikian Egahni.