“Airlangga sadar bahwa kans untuk mengangkat Partai Golkar setinggi-tingginya akan terlaksanaya jika ia mampu menunjukkan kinerja yang prima sebagai menteri, dengan kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat,” kata Acuviarta.
Acuviarta mengatakan bahwa dengan modal kompetensi dobel yang dimilikinya itu, Partai Golkar harus lebih percaya diri dalam menjual sosok berdarah Jawa-Sunda itu untuk kontestasi politik 2024 mendatang. Sebab, di tengah perubahan dunia yang berlangsung cepat, Indonesia perlu pemimpin pemerintahan yang memiliki pemahaman mendalam di bidang ekonomi dan industri.
“Golkar harus menghilangkan kesungkanan untuk mendorong Airlangga ‘tampil’ ke depan. Toh, tak ada risiko politik untuk itu. Tahun 2024 kan, Jokowi tak akan mencalonkan diri lagi,” tutup Acuviarta.