“Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh (suporter sebelumnya sudah pada minum). Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol,” kata si penjual dawet dalam rekaman suara itu.
Namun, tudingan penjual dawet itu dibantah Aremania, yang mengatakan bahwa itu hoaks. Kemudian ramai beredar poster di wilayah Malang, terutama Stadion Kanjuruhan, yang mencari penjual dawet misterius di Pintu 3 tersebut.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Donny Kristian menyebut pertemuan penjual dawet dengan keluarga korban Kanjuruhan difasilitasi polisi. Penjual dawet itu bernama Suprapti.
“Ibu itu infonya banyak yang cari, jadi kita kasih petugas untuk menjaga situasi supaya kondusif. Teman-teman suporter juga meminta untuk ibu itu meminta maaf, ya kita fasilitasi untuk ibu itu dipertemukan di Singosari (rumah keluarga korban),” imbuhnya.
Donny menyebut polisi tidak mengarah pada dugaan siapa yang menyuruh penjual dawet itu.
(lna/tsa)