Jamiluddin menyatakan politik di Indonesia senantiasa menampilkan perbedaan antara panggung depan alias pernyataan yang ditampilkan ke publik dengan panggung belakang atau sikap sesungguhnya.
Dalam politik di Indonesia, menurutnya, pernyataan di panggung depan biasanya merupakan kebalikan dari berbagai langkah politik yang dilakukan di panggung belakang.
“Politik di Indonesia selalu ada perbedaan antara di panggung depan dan belakang panggung. Oleh karena itu, kita mengatakan kita harus melihat apa yang di depan panggung sebenarnya terbalik. Jadi, kalau ada pemimpin mengatakan harus taat konstitusi, kita harus melihatnya kebalikannya,” ucap Jamiluddin.
Ia menambahkan, perjuangan untuk bisa menunda Pemilu 2024 atau mengubah periodisasi masa jabatan presiden akan dilakukan hingga akhir 2022. Menurutnya, penolakan tegas baru akan ditampilkan kembali oleh Jokowi bila upaya amandemen konstitusi menemui jalan buntu di akhir 2022 ini.
“Mereka akan genjot ini sampai akhir 2022. Kalau partai politik masih kukuh seperti ini [mayoritas menolak]. Mereka ingin tekan parpol ini dengan bantuan elemen masyarakat, kemungkinan mereka sampai akhir 2022,” ucap dia