Partaiku.id – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 diisi kader sejumlah partai politik (parpol). Akomodasi yang diterapkan PBNU di bawah kepemimpinan Yahya Cholil Staquf ini dikhawatirkan membuat NU terperosok lebih dalam ke ranah politik praktis.Beberapa kader parpol yang masuk kepengurusan PBNU periode 2022-2027 antara lain politikus PDIP Mardani Maming sebagai Bendahara Umum PBNU, politikus PDIP Nasyirul Falah Amru sebagai salah satu Ketua tanfidziyah PBNU, serta politikus Partai Golkar Nusron Wahid yang menjabat salah satu Ketua PBNU.
Kemudian Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PPP, Taj Yasin Maimoen, jadi salah satu anggota A’wanPBNU. Kader PPP lainnya yang masuk jajaran PBNU saat ini adalah Mustofa Aqil Siradj.
Terdapat pula politikus PKB, Dipo Nusantara Pua Upadi jajaran Bendahara PBNU, kemudian Ketua Dewan Syuro PKB Dimyati Roisdi jajaran Mustasyar PBNU.
Gus Yahya saat pengumuman kepengurusan PBNU menyebut akomodasi terhadap sejumlah partai dilakukan agar ada saling kontrol antara NU dan partai politik.
“Supaya dalam kepengurusan nanti bisa saling kontrol untuk saling jaga agar jarak NU dari berbagai pihak politik tetap sama satu sama lain,” kata Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (12/1).