Meski demikian, ia mengatakan sebagian besar generasi digital natives masih mungkin untuk berubah pilihan.
Fetra menyebut fenomena Prabowo mengungguli Anies dan Ganjar di kalangan digital natives adalah temuan anomali. Menurutnya, Anies dan Ganjar merupakan salah satu politikus yang aktif di media sosial.
Ia menilai Prabowo mampu mengungguli Anies dan Ganjar karena menteri pertahanan tersebut jarang berpolemik di media sosial ataupun di tengah politik nasional belakangan ini.
“Prabowo dipersepsikan tidak ambisius menjadi presiden, berbeda dengan Ganjar dan Anies yang sangat aktif bersolek di medsos sebagai capres. [Ini] justru diapresiasi para netizen yang mayoritas merupakan anak-anak digital natives,” ujarnya.
Fetra melihat pendukung Ganjar dan Anies yang aktif dan provokatif di medsos justru dikhawatirkan oleh generasi digital natives menciptakan polarisasi politik seperti Pemilu 2019 lalu.
Menurutnya, generasi digital natives merupakan kelompok generasi yang “melek internet” dan memiliki banyak preferensi informasi dan membuat mereka berhati-hati dalam menjatuhkan pilihan.
“Generasi digital natives adalah mereka yang berfikir rasional sehingga pilihannya terhadap capres juga lebih bersifat rasional daripada emosional,” katanya.