Lebih lanjut, Ratu membandingkan problematika air bersih yang ada di kota besar dan di desa. Politisi Partai NasDem ini juga berkali-kali mengungkapkan realitas sulitnya mendapatkan sumber air bersih di beberapa daerah, terutama di NTT yang menjadi daerah pemilihannya.
“Kalau di Jakarta, kita sedang mendorong bagaimana air minum tidak terkontaminasi Bisphenol A. Sedangkan di desa, di daerah itu kita masih berbicara terkait ketersediaan air, sudah begitu kondisi air yang ada sudah tercemar dengan bahaya penyakit dan lain sebagainya. Di daerah NTT ketersediaan air bersih sangat rendah, air bersih sangat kurang. Ini mungkin bisa menjadi perhatian pemerintah. Dengan kondisi air juga ini, kan, bisa menyebabkan berbagai penyakit,” ungkapnya.
Ratu meminta kepada pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap masalah air bersih di Indonesia, menurutnya perlu ada kerja sama lintas sektor dalam menangani masalah tersebut. Ratu menyampaikan bahwa penanganan masalah ini tidak hanya bisa digerakkan dari satu sektor saja, namun harus dilakukan dengan dukungan beberapa sektor.
“Kami minta ada kerja sama lintas sektor, lintas kementerian bagaimana menyelesaikan persoalan tidak bisa dari satu sisi. Jadi, ada masalah dikepung bersama-sama gitu. Jadi, kalau contohnya hanya dari sektor kesehatan enggak bisa. Lingkungan, ketersediaan air, dan lain sebagainya juga menjadi masalah. Ini yang perlu menjadi perhatian dari sektor-sektor lain seperti infrastruktur, sumber daya air, dan lain sebagainya, begitu juga faktor kemiskinan terkait dengan tempat tinggal yang tidak sehat,” kata Ratu.