“Jadi bioprospecting ini adalah ujungnya bagaimana mengembangkan tumbuhan dan satwa liar yang tidak raw material diekspor, tapi yang akan diekspor adalah informasi-informasi genetik dan kimia. Ini kalau kita bisa, mungkin kalau saya hitung-hitung maka tentunya akan menjadi suatu ekonomi nasional yang luar biasa. Akan tinggi sekali manfaatnya untuk Negara Indonesia,” tuturnya.
Akademisi yang hadir lainnya Prof. Hadi Sukadi Alikodra yang merupakan pakar konservasi alam dan pengelolaan margasatwa dari Institut Pertanian Bogor, Prof. Rinekso Soekmadi pakar konservasi dan manajemen kawasan dari Institut Pertanian Bogor, Prof. Satyawan Pudyatmoko pakar pengelolaan satwa liar dari Universitas Gajah Mada, Prof. Jatna Supriatna dari Universitas Indonesia, Prof. Fredinan Yulianda pakar ilmu manajemen sumberdaya perairan dari Institut Pertanian Bogor, dan Prof. Charlie Danny Heatubun dari Universitas Papua.