Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay mengeluarkan nada tinggi kepada salah satu perwakilan IDI yang bicara ranah akademis kedokteran dalam rapat soal pemecatan Terawan.
Saleh marah sebab rapat tersebut mestinya tak berbicara ranah akademis. Menurut dia, rapat bukan forum untuk menjustifikasi Terawan, melainkan untuk mencari solusi penyelesaian polemik tersebut.
“Tadinya saya diam. Tapi begitu ada paparan soal mulai masuk akademis dan macam-macam, mulai lagi kita diskusi panjang,” kata Saleh di rapat Komisi IX dengan IDI, Senin (4/4).
Pernyataan Saleh menanggapi salah satu perwakilan IDI dalam rapat yang mengulas disertasi Terawan yang dinilai bermasalah. Dengan nada tinggi, Saleh menyebut IDI mestinya mengurusi persebaran dokter di seluruh wilayah di Indonesia, alih-alih memecat anggotanya dan terkesan memperlakukan.
Dengan keterbatasan SDM dokter saat ini, Saleh heran IDI malah memecat Terawan yang telah mengobati lebih dari 42 ribu pasien. Padahal, perbedaan pendapat, antara Terawan dan IDI, mestinya direspons dengan wajar, dan tak sampai memecat.
Saleh juga khawatir pemecatan itu justru akan memicu perpecahan di organisasi kedokteran. Boleh jadi, kata dia, akan muncul organisasi dokter dari ikatan militer, begitu pula dari organisasi lain seperti Muhammadiyah hingga NU.