Menurut Gembong, wacana pemekaran DKI Jakarta terjadi karena hembusan perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan. Menurut Gembong wajar jika muncul wacana tersebut.
Gembong pun yakin tidak ada masalah dengan anggaran jika Bekasi dan Depok bergabung dengan DKI Jakarta. Gembong mengatakan ada timbal balik pendapatan daerah yang dimiliki Jakarta dari bergabungnya dua kota tersebut.
“Ada kompensasi PAD yang bisa dimasukkan juga. Secara otomatis katakanlah Bekasi, Depok masuk, PAD kita akan bertambah juga. Kalau soal itu (anggaran) enggak terlalu problem karena dua daerah ini juga kan gemuk juga dalam arti PAD nya,” tutup dia.
Sebelumnya diberitakan Wali Kota Bogor Bima Arya sempat mengusulkan pembentukan provinsi Bogor dengan melibatkan Bekasi. Namun Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengaku lebih memilih bergabung ke Jakarta ketimbang wilayah Bogor.
Effendi menyatakan ikatan Bekasi lebih erat dengan Jakarta karena keberadaan TPST Bantar Gebang. Senada, baru-baru ini Wali Kota Depok M. Idris Abdul Somad pun memilih bergabung ke Jakarta ketimbang ke Bogor.
Menurutnya, dari segi kultural Depok dan Jakarta banyak memiliki kesamaan dari kebudayaan Betawi. Selain itu ia mengatakan hampir setengah lebih warga Depok hilir mudik ke Jakarta setiap harinya untuk bekerja.