Partaiku.id – Fraksi PKS Alifuddin merisaukan kemungkinan intervensi politik terhadap peneliti di balik keputusan peleburan Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman ke Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).Pasalnya, Eijkman menjadi salah satu lembaga yang kritis selama pandemi, misalnya mendorong dilakukan tes Covid-19 pembanding. Alifuddin khawatir, usai berada di bawah BRIN, Eijkman akan mudah diintevensi demi kepentingan pemerintah.
“Dengan dileburnya ke BRIN, LBM Eijkman khawatir mudah diintervensi lewat kepentingan politik nantinya, karena pada dasarnya peneliti atau saintis itu harus terus memiliki daya kritis yang tinggi,” kata dia dalam keterangannya, Selasa (4/1)
Alif juga risau intervensi politik akan menghambat kerja-kerja penelitian Eijkman, terutama dalam penanganan pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Herawati Sudoyo, peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sempat mengkritik penggunaan rapid test via darah oleh pemerintah. Padahal, metode tersebut tersebut adalah yang paling rendah akurasinya.
Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan Kalimantan Barat I itu juga mengungkapkan kekhawatirannya soal nasib kepegawaian para peneliti Eijkman usai berada di bawah BRIN.