“Mana kala ada WNI yang diperlakukan seperti itu, anak bangsa terbelah. Justru ada yang membully, ada juga yang membela,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Gatot mengaku juga membahas soal isu perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode.
Dirinya turut menanggapi saat ditanya kemungkinan bakal maju di Pilpres 2024. Gatot menilai terlalu dini untuk membicarakan pencalonan presiden.
“Sekarang masih terlalu dini bicara seperti itu. Kita bicara nyelamatin Indonesia dulu, nanti kita lihat,” katanya.
Gatot dalam pertemuan membawa dokumen mosi terhadap kudeta konstitusi. Mosi berisi poin permintaan kepada MPR RI untuk terbuka menyerap aspirasi rakyat.
Dia mendesak MPR bersikap keras dan tegas kepada pemerintah soal penegakan hukum seperti kasus minyak goreng hingga penundaan pemilu.
“Mendorong MPR RI untuk bersikap keras dengan mendesak kepada Presiden agar bertindak cepat dan tegas untuk memberhentikan para anasir makar konstitusi dari jabatannya,” demikian salah satu bunyi poin mosi tersebut.
(thr/isn)