“Oleh karenanya sering saya sampaikan bahwa jembatan pertemuan antara agama dan negara adalah kesejahteraan. Pendidikan dan kesehatan yang baik bagi anak-anak. Pekerjaan yang tersedia bagi para kepala keluarga,” sambung Gus Muhaimin.
Sebab itu, pada momentum Natal tahun ini, ia mengajak seluruh umat Kristiani untuk berdoa bagi keluarga yang kurang beruntung, yang belum mampu menyekolahkan anaknya secara optimal, juga bagi setiap kepala keluarga yang belum mendapatkan pekerjaan layak.
“Semoga kasih Tuhan menguatkan mereka, memberi mereka optimisme dan harapan. Karena Yesus juga lahir dari keluarga miskin, di kandang domba. Namun kasihNya kaya, lemah lembut dan melimpah. Selamat Natal, saudaraku semua. Sampaikan salam saya untuk ibu di rumah,” tukas Gus Muhaimin.