Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid menceritakan undangan dari Istana untuk bertemu Presiden Jokowi kepada Partainya yang disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
“Benar. Karena itu disampaikan ke saya langsung, dan itu disampaikan Pratikno, dan saya juga dengan Pak Sohibul ditelpon oleh pejabat Istana lain, dan ada juga kawan-kawan dari partai yang menyampaikan hal itu,” kata HNW di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Dia tidak tahu undangan tersebut apakah untuk berkomunikasi dengan Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman atau hanya sekadar silaturahmi. Namun, dia menegaskan pertemuan harus melihat waktu yang pas.
“Ngapain kemarin kompetisi ada dua capres kalau ujung-ujungnya hanya satu juga. Ya berkompetisi itu ada konsekuensinya. Jadi kami ingin menyelamatkan demokrasi,” ungkap HNW.
Dia juga menegaskan sikap politik PKS pada Pratikno serta mengingatkan perlu ada check and balance dalam demokrasi di Indonesia.
“Saya juga bilang kepada Pak Pratikno ‘Mas Prof, apa kata dunia kalau semuanya masuk dalam kabinet? Demokrasi Indonesia bagaimana bentuknya? Jadi kami ingin menyelamatkan marwah demokrasi, kami ingin menghadirkan demokrasi yang rasional, yaitu ada check and balance,” ucap HNW.