Partaiku.id – Isu kudeta kembali menyapa Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyebut ada upaya pembajakan partainya oleh sosok ‘tanpa perahu’. Kepentingannya cuma satu: Pemilu 2024. Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, mengklaim dia tak tahu isu kudeta tersebut.
“Enggak dengar saya, enggak pernah dengar saya. Enggak ada. Indikasi ke arah sana enggak ada,” katanya.
Namun di sisi lain, lewat akun Instagramnya, Cak Imin mengunggah pesan sarat politis lewat foto sebuah kaus bertuliskan “NU Kultural Wajib Ber-PKB, Struktural Sakarepmu”. Unggahan yang sejurus kemudian direspons Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
“Ya, tidaklah [wajib pilih PKB]. Itu pilihan hak demokrasi masing-masing,” ujar Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi merespons ‘nyanyian’ Cak Imin.
Unggahan itu dibuat Cak Imin di tengah isu perseteruannya dengan PBNU. Konon bermula saat Cak Imin menyatakan bahwa PKB memiliki sekitar 13 juta pendukung solid dan tidak terpengaruh siapa pun, termasuk Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai unggahan Cak Imin sebagai bentuk kepanikan. Hal ini terkait dengan potensi hilangnya suara NU untuk PKB di tengah perseteruan tersebut.