“Dalam tradisi orang NU sering kali sami’na wa atho’na terhadap pengurusnya. Karena NU struktural itu rata-rata adalah elite yang ada di NU dan mereka juga ustaz, ulama, tokoh agama yang punya penetrasi ke kultural, jadi itu rumitnya,” kata Adi.
Cak Imin, kata Adi, pun menyadari bahwa konfliknya dengan PBNU dapat berpengaruh besar bagi suara PKB di Pemilu 2024. Sebab, bagaimanapun juga Cak Imin tetap berharap partainya tetap mampu memperoleh suara yang signifikan.
“Sulit karena konfliknya sudah mulai mengeras, karena sudah saling perang kan di media secara terbuka,” ujarnya.
Cak Imin Khawatir
Terpisah, pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Rahardjo Jati menyebut bahwa unggahan Cak Imin di akun Instagramnya itu adalah sebuah upaya persuasif kepada warga NU.
“Bentuk upaya persuasif bahwa PKB adalah jiwa politik tunggal bagi warga nahdliyin seutuhnya karena partai ini juga lahir karena restu para kiai kharismatik,” kata Wasisto.
Kendati demikian, Wasisto juga mengamini bahwa unggahan tersebut juga menunjukan ada rasa kekhawatiran dalam diri Cak Imin.
Kekhawatiran ini, kata Wasisto, terkait dengan potensi tergerusnya suara warga NU untuk PKB. Terutama, sejak munculnya konflik Cak Imin dengan PBNU.