Partaiku.id – Zaanuba Arifah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid merupakan anak kedua Presiden keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Sementara Cak Imin itu merupakan keponakan Gus Dur. Kala itu, Gus Dur mendirikan PKB sesaat setelah reformasi. Pembentukan partai itu dilakukan berdasarkan usulan dari sejumlah kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Kendati demikian, kepemimpinan Gus Dur di PKB tak berlangsung lama. Posisinya diambil alih oleh Cak Imin pada 2005.
Perseteruan bermula saat Yenny menegaskan bahwa dirinya bukanlah kader PKB di bawah pimpinan Cak Imin.
“Saya bukan PKB Cak Imin, saya PKB Gusdur,” kata Yenny.
Tak hanya itu, ia juga meminta para politikus untuk tidak memaksakan diri maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Terutama bagi politikus yang hasil surveinya tidak terlalu baik.
“Kita mengimbau politisi yang surveinya tidak terlalu ngangkat jangan terlalu ngotot (maju Pilpres), yang paling utama Ketua Umum PKB itu tidak boleh kemudian mengambil posisi berseberangan dengan NU, kasihan umat di bawah,” kata Yenny.
Yenny menyindir Cak Imin yang bersikeras ingin maju dalam Pilpres meski memiliki elektabilitas rendah. Menurutnya hal itu tentunya dapat merugikan konstituen NU maupun PKB.