“Saya tegaskan pribadi tidak menolak perubahan nama tersebut, banyak alternatif perubahan nama bandara tersebut selain usulan perubahan ke nama BJ.Habibie, alternatif yang lebih kuat historis dan ke pahlawanan-nya diantara rubah nama BIJB jadi Bandara Sunan Gunung Jati atau Umar Wirahadi Kusuma,” tegasnya.
Sebelumnya Anggota DPRD Jabar Dadang Supriatna tidak mempermasalahkan dengan wacana tersebut, dan menganggap sosok presiden ketiga Indonesia cocok diabadikan menjadi nama baru bandara yang berlokasi di Majalengka tersebut.
Menurutnya, jasanya terhadap industri kedirgantaraan di Indonesia sangat besar. Terlebih, BJ. Habibie menjadi sosok sentral dalam pembangunan Industri Pesat Terbang Nusantara (IPTN) yang saat ini berubah menjadi PTDI.
“Saya pribadi siap menandatangani dan mendukungnya terhadap keinginan petisi masyarakat Jabar yang menginginkan perubahan (nama) ini,” kata politisi Golkar ini, Selasa (17/9).
Anggota DPRD lainnya, Kasan Basari juga mendukung rencana mengabadikan nama BJ Habibie untuk bandara. Ia meyakini warga Jawa Barat tidak akan keberatan karena sosoknya sangat kental dengan tanah pasundan.