Ia mengatakan, selama ini MPR hanya muncul ketika melantik presiden dan wakil presiden atau ketika melakukan amandemen UUD 1945. Ia juga mengkritisi susunan pimpinan MPR yang saat ini terdiri dari semua partai politik di parlemen.
“Jadi buat apa itu, kayak sekarang MPR-nya. Apalagi Pimpinan MPR-nya semua partai politik ada, semua dapat rumah dinas dan mobil dinas. Untuk apa? Buat sosialisasi Empat Pilar? Itu tugasnya eksekutif, bukan MPR,” kata dia.
Pada kesempatan sama, Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah tak setuju dengan usulan Fahri untuk membubarkan MPR.
Ia mengimbau Fahri sebaiknya menyampaikan usulan yang bisa memperkuat MPR sebagai lembaga. Bukan malah mengusulkan agar dibubarkan.
“Justru sebaliknya bagaimana memperkukuh lembaga MPR ini sebagai lembaga yang dulu dibentuk oleh para pendiri bangsa,” kata Basarah.
(rzr/DAL)