Partaiku.id – Direktur Eksekutif LSI sekaligus pengamat politik Djayadi Hanan menilai Untuk itu diperlukan figur yang bisa ikat semua itu [pemilih NU]. Nah Cak Imin dianggap belum mampu mengikat itu. Buktinya elektabilitasnya sampai hari ini masih di bawah seperti kata Mbak Yenny,” kata Djayadi dalam diskusi Total Politik di bilangan Jakarta Selatan.
Djayadi lantas melihat hasil survei menunjukkan elektabilitas Cak Imin sebagai Capres masih minim. Padahal, masyarakat Indonesia yang mengaku sebagai anggota NU aktif dan nonaktif sampai 21 persen. Sementara warga Indonesia yang terafiliasi dengan budaya NU ada sekitar 50 persen.
Sebagai informasi, pelbagai hasil survei menunjukkan elektabilitas Cak Imin masih tergolong rendah. Survei Indikator Politik pada 14-19 April 2022 menunjukkan elektabilitas Cak Imin hanya 0,5 persen. Sementara hasil survei Charta Politika yang digelar 10-17 April 2022 menunjukkan elektabilitas Cak Imin sebesar 1,3 persen.
“Masalahnya adalah siapa sosok atau figur yang paling bisa paling banyak ambil ini? Sementara orang tahu Cak Imin dan Gus Yahya tak harmonis,” kata dia.