Lebih lanjut, Cak Imin menyampaikan bahwa kerja keras dan usaha membangun IKN perlu didukung oleh spiritualitas yang kuat, doa, mujahadah, membaca Qur’an. Menurutnya, seluruh kegiatan spiritual menopang tercapainya kerja keras dan usaha.
“Dua kekuatan spiritual dan lainnya ini akan menjadi kemudahan dan kelancaran suksesnya bangsa kita. Ini sejarah Nusantara Mengaji dilaksanakan di IKN Ibu Kota Negara Nusantara dan sebenarnya,” ungkapnya.
Terkait makna 24 tumpeng yang dipotong di sela Nusantara Mengaji, Cak Imin, mengungkapkan hal itu sebagai simbol bangsa Indonesia harus bekerja keras membangun IKN. Dia bilang, Nusantara Mengaji juga dimaksudkan untuk meningkatkan ibadah, terlebih saat Ramadan.
“Artinya 24 jam kita bekerja keras, mengabdi, kita beribadah kepada Allah terutama di bulan suci Ramadan ini. Semua ikhtiar kepada Allah SWT. Ya seperti program-program lainnya Nusantara Mengaji ini akan terus rutin dilaksanakan di kantor, sekolah di madrasah, pesantren dan di seluruh tempat di Indonesia. Agar Al-Qur’an dihafal dimengerti dilancarkan bacaannya,” kata Cak Imin.
(mts/rds)