Inti surat pernyataan itu adalah janji setia terhadap ketua umum partai sebagai mandataris tunggal. Sehingga 100 persen segala keputusan partai nantinya ada di tangan Cak Imin. Termasuk berhak menentukan siapa saja pengurus yang masuk.
Ali mengaku dirinya masih ingin berbakti kepada partai sebagai pengurus. Namun, hasilnya Cak Imin tidak memilih dia lagi.
“Mungkin saya dianggap dekat dengan Pak Karding,” ungkap dia.
Sementara itu, Karding menolak berkomentar mengenai pergantian posisinya di partai. Termasuk kisruh di internal partai. Sebagai anggota DPR terpilih dari PKB untuk periode 2019-2024, dia menyerahkan masalah ditangani koleganya, Lukman Edy.
Penolakan PKB kepada kubu Karding untuk bergabung dengan kepengurusan baru memang dirasakan betul Lukman Edy. Dengan cap itu menyebabkan banyak kader terpental sebagai pengurus baru. Padahal banyak nama pengurus baru itu justru tidak mengisi surat pernyataan.
Mantan sekjen PKB ini menyebut, surat pernyataan beredar di internal PKB dua hari menjelang pengumuman. Baginya surat itu hanya formalitas. Dikarenakan terdapat dua ketua DPP lama dan dua wakil sekjen lama, sudah mengisi malah dicoret.