Sejumlah pengurus Partai Golkar kubu Bambang Soesatyo kecewa karena tidak diperbolehkan masuk ke Kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Rabu (4/9/2019) siang.
Ketua Pemenangan Pemilu Golkar Nusron Wahid mengaku, dirinya dan sejumlah kader tak diizinkan masuk karena kantor DPP dijaga ketat oleh oknum AMPG (Angkatan Muda Partai Golkar) dan polisi.
“Kami berusaha untuk datang ke DPP Partai Golkar, namun tidak bisa masuk karena dikunci rapat dan dijaga oknum AMPG dan polisi,” kata Nusron usai pertemuan dengan kader Golkar kubu Bambang Soesatyo, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu.
“Ini ada sesuatu yang sangat tragis karena bagaimana seorang pengurus, bendahara partai yang selama kami bayar listrik maintenance dan bayar mereka semua, tapi enggak bisa masuk ke DPP sendiri,” sambung dia.
Nusron mengatakan, kedatangan mereka itu untuk meminta konfirmasi dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Sekjen Lodewijk Freidrich Paulus terkait rapat pleno yang belum juga digelar oleh pengurus pusat.
Ia menyebut, terakhir kali Golkar menggelar pleno pada Desember 2018. Padahal, idealnya pleno diselenggarakan dua bulan sekali. “Berarti lebih dari sepuluh bulan tidak ada rapat pelno,” ujar Nusron.