Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Rumadi Ahmad menyayangkan terjadinya polemik menyikapi pernyataan Presiden Jokowi soal penceramah radikal baru-baru ini.
Terlebih, setelah daftar nama penceramah yang dinilai radikal beredar di sosial media. Menurut Rumdi, apa yang disampaikan presiden faktual dan bukan mengada-ada.
“Pernyataan presiden sangat jelas. Tidak ada yang simpang siur, karena masalah radikalisme ini hal yang faktual, bukan mengada-ada,” kata Rumadi dalam siaran persnya, Rabu (9/3).
Namun, Rumadi memastikan, pemerintah tidak pernah merilis daftar nama penceramah yang dianggap radikal. Untuk itu, ia minta masyarakat tidak terpancing dengan informasi yang belum jelas sumbernya.
“Saya tidak tahu dari mana asalnya. Yang jelas pemerintah tidak pernah menyebutkan soal nama,” tegas Rumadi.