Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta agar pemerintah menyiapkan paket kebijakan ekonomi untuk mengatasi dampak pelambatan ini.
Bank Dunia memprediksi pelambatan ekonomi di kawasan negara-negara Asia Timur dan Pasifik sepanjang 2020-2021. “Bank Dunia telah memberikan warning adanya pelambatan ekonomi akibat perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Kondisi ini harus disikapi secara serius oleh pemerintah sehingga meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi bagi pertumbuhan ekonomi di tanah air,” ujar Ketua DPP PKB Bidang Keuangan dan Perbankan, Fatchan Subhi, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (16/10).
Sebelumnya, Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Victoria Kwakwa, memaparkan studi Bank Dunia atas prediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik sebagai dampak perang dagang Amerika Serikat-China.
Dalam laporan itu disebutkan jika rata-rata pertumbuhan ekonomi di 2018 mencapai 6,3 persen, maka di tahun ini diperkirakan hanya berkisar 5,8 persen.
Kondisi pelemahan akan terus terjadi pada 2020 hingga 2021 di mana pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik hanya berkisar 5,7 persen dan 5,6 persen.