Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan bertemu dengan Presiden Jokowi setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019 – 2024, dan setelah penentuan kabinet kerja.
“PKS sudah diajak untuk ketemu, apakah ditawarkan atau tidak (masuk kabinet), saya tidak tahu. Tetapi intinya, PKS tetap berada di oposisi, sebagai kekuatan penyeimbang,” ujar Ketua DPP Mardani Ali Sera dalam diskusi bertajuk “Teka Teki Menteri dan Koalisi” di D’consulate Resto & Lounge, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10/2019).
Undangan Presiden Jokowi, kata Mardani disampaikan melalui Menteri Sekretaris Negara M Praktino. Presiden PKS Mohammad Sohibul Iman, lanjut dia, mengatakan siap bertemu dengan Jokowi. Namun waktunya setelah pelantikan dan penentuan kabinet.
“Pak Sohibul bilang siap Pak Pratikno, kami siap bertemu Pak Jokowi seperti tahun 2015. Pada tahun 2015 PKS bertemu Jokowi, sesudah pelantikan, 15 Januari 2015, kan pelantikan Oktober 2014, setelah pelantikan dan kabinet terbentuk semua,” ungkap Mardani Ali Sera.
Mardani yang juga ikut bertemu Presiden Jokowi pada tahun 2015, mengungkapkan sejumlah hal yang disampaikan Presiden PKS Sohibul Iman kepeda Presiden Jokowi. Pertama, kata dia, PKS berada di luar pemerintahan. “Kemudian, komunikasi dan silahturahmi tetap dibangun karena kita semua anak bangsa. Lalu, kebijakan Pak Jokowi yang sesuai kita akan dukung. Yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat dan punya kekurangan, kami akan kritik,” cerita Mardani.