Partaiku.id – Pidato rancangan APBN 2024 yang disampaikan oleh Presiden masih merencanakan dan menganggarkan program Food Estate sebagai upaya menyediakan pangan mulai dari produksi, kualitas dan akses pangan.
Tak tanggung nilainya sampai 108 T, namun yang menjadi pertanyaan kenapa program ini masih dilanjutkan? Banyak pihak kalangan akademisi, politis bahkan Hasto Sekjen PDIP menyatakan Food estate merupakan bagian dari kejahatan lingkungan.
Ketua DPP PKS Bidang Tani dan Nelayan, Riyono mengkritisi program Food Estate yang terbukti gagal dalam mensejahterakan petani.
“Hentikan program Food Estate yang terbukti gagal dan merusak keseimbangan lahan serta menghabiskan anggaran. Catatan PKS pada periode pertama Jokowi membuat program cetak sawah baru dengan luasan 1 Juta Hektar dengan biaya hampir 6 T gagal dilaksanakan. Hanya terealisasi sekitar 500.000 Ha. Food estate jelas gagal dan harusnya tidak perlu di lanjutkan” Papar Riyono dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/8/2023).
Food estate atau lumbung pangan skala besar justru merusak keseimbangan alam, lahan yang harusnya menjadi resapan air dan tandon akan rusak dan justru tidak menghasilkan pangan. Kerusakan lahan ribuan, bahkan jutaan Ha justru memperparah krisis pangan yang akan datang. Selain itu food estate juga mempercepat hilangnya petani kecil dan menjauhkan mereka dari sejahtera.