Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai tancap gas untuk membangun kekuatan Oposisi bagi Pemerintahan Jokowi dan Ma’ruf Amin hingga 5 tahun kedepan.
Salah satu agenda terdekat PKS akan menjalin pertemuan dengan Partai Berkarya, Selasa (19/11). Pertemuan dengan ‘Klan Cendana’ itu menjadi konsolidasi kedua setelah PKS sebelumnya menjalin pertemuan dengan jajaran elite NasDem beberapa waktu lalu.
Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai pertemuan PKS dan Partai Berkarya akan menjadi sarana bagi keduanya melakukan konsolidasi membangun kekuatan oposisi menghadapi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf 5 tahun kedepan.
Manuver itu menandakan bahwa PKS tak ingin beroposisi sendirian selama lima tahun kedepan. Sehingga, mau tak mau PKS harus mengajak atau menggandeng barisan partai yang kini memilih posisi di luar pemerintahan untuk bergabung dalam barisan oposisi Jokowi.
Terlebih lagi, barisan partai Koalisi Indonesia Adil dan Makmur yang pernah mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu sudah resmi bubar dan kehilangan orientasi. Gerindra sendiri sudah masuk dalam Kabinet Indonesia Maju dibawah pemerintahan Jokowi.