Kondisi itu, kata Salim, yang menyebabkan pembelahan politik ekstrem di tengah masyarakat sejak Pilpres 2014. Dia menilai kondisi itu telah membuat kondisi politik nasional saat ini tidak sehat.
Salim di sisi lain menolak pandangan yang menyebut kandidat pilpres lebih dari dua, menyita energi dan anggaran negara.
“Untuk pembangunan infrastruktur fisik saja sudah dikeluarkan anggaran besar, mengapa upaya membangun infrastruktur sosial-politik demokrasi tidak disiapkan,” katanya.
Dia pun mendorong agar semua partai saat ini mestinya sudah membangun komunikasi politik. PKS, kata dia, menyambut baik gagasan partai menengah seperti seperti PKB, PPP dan PAN untuk mulai membicarakan platform bersama menuju 2024.
Dia juga mendorong agar partai pemenang pemilu sebelumnya, seperti Golkar dan Demokrat, berani tampil menggalang kekuatan poros nasionalis-religius.
“PKS sudah mempelopori Silaturahim Kebangsaan lintas Parpol dan elemen bangsa lainnya. Tinggal diteruskan proses komunikasinya agar lebih matang demi terwujudnya platform bersama menuju 2024,” katanya.
Selain penurunan ambang batas pencalonan presiden, wacana koalisi dini partai politik untuk 2024 saat ini juga mulai menguat. Desakan muncul agar parpol berani mendeklarasikan jagoan mereka sedini mungkin, termasuk poros koalisi mereka.