Namun, ada sebagian parpol yang sudah menyatakan dukungan secara resmi kepada paslon yang diusung PDI-P. Salah satunya adalah Partai Gerindra.
Dukungan yang diberikan beberapa parpol untuk paslon Gibran-Teguh tersebut membuat ruang gerak PKS dalam menggalang pembentukan koalisi semakin kecil.
“Sekarang Partai Golkar yang belum resmi memberikan dukungan itu dan juga PSI (Partai Solidaritas Indonesia). PAN (Partai Amanat Nasional) sepertinya tidak dalam waktu lama ini juga akan memberikan dukungan itu,” tutur Sugeng.
Sugeng menyatakan masih tetap berupaya membentuk koalisi karena PKS tidak bisa mengusung calon sendiri karena hanya memiliki lima kursi di parlemen.
Sebagai informasi, untuk mengusung pasangan calon di Pilkada Solo, partai politik atau gabungan partai politik harus punya minimal sembilan kursi di DPRD Solo.
“Kalau semua celah tertutup setidaknya di Solo ini memungkinkan geliat demokratisasi itu bisa berjalan. Apakah kemudian independen akan lolos atau tidak kita juga masih belum tahu,” ungkap dia. “Kita akan lihat dalam perkembangan terakhir akan menentukan sikap PKS. Termasuk apakah akan netral atau kemudian tidak memberikan dukungan sama sekali,” sambung Sugeng.
Wakil Ketua DPD PKS Solo Asih Sunjoto Putro mengatakan, PKS masih menyiapkan koalisi untuk mengusung calon di Pilkada Solo 2020. “Sekarang baru berproses. Artinya, kan baru konsentrasi bagaimana menyiapkan kapalnya dulu,” kata dia.


