Partaiku.id – Mantan ajudan Presiden RI keempat Aburrahman Wahid (Gus Dur), Priyo Sambadha meyakini jajaran kepengurusan PKB saat ini di bawah kepemimpinan Ketua Umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tak mengetahui perasaan Gus Dur saat dibuang dari partai yang didirikannya. Padahal, nama Gus Dur masih dipakai untuk menjaring suara PKB.
“Gus Dur itu sedih sekali ketika kehilangan PKB. Ketika Gus Dur dilengserkan dari presiden, Gus Dur itu biasa saja,” kata Priyo dalam diskusi daring. Priyo bercerita, Gus Dur pernah jatuh di kamar mandi dan strok saat menyaksikan kemenangan Cak Imin atas Gus Dur di PKB lewat televisi.
Menurut Priyo, Gus Dur semakin sedih terutama karena melihat aksi Cak Imin sujud syukur bahkan hingga menggunduli rambutnya. “Di kamar mandi beliau jatuh. Beliau kena serangan strok ke sekian kalinya. Karena saking sedihnya. Apa, di mana nurani kalian di mana?” ucapnya.
Menurut Priyo, keluarga Gus Dur sebetulnya tak mempersoalkan kepengurusan PKB selama mereka terpilih secara konstitusional.
Selain itu, Priyo dalam pernyataannya mengaku juga tak mau mempermasalahkan legalitas kepengurusan PKB usai diambil dari Gus Dur. Namun, menurutnya, ada adab dan sopan santun dalam berpolitik.