Meski Pilwali Surabaya baru dihelat tahun depan, namun saat ini muncul fenomena unik. Para kandidat-kandidat menyerbu PDIP agar memiliki kesempatan berkontestasi.
Saat ini, sudah 18 orang mendaftarkan diri untuk diusung oleh partai berlambang kepala banteng. Mereka tercatat sebagai kader dan non kader.
Mulai posisi calon walikota hingga wakil walikota banyak diminati. Dari politisi parpol lain pun mulai hijrah ikut mendaftar. Mulai PAN, PKB, PPP, PBB ikut mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran.
Menurut Sosiolog Politik Unesa, Agus Mahfud Fauzi fenomena tersebut diakui menarik. Ia mengatakan banyak faktor yang mendasari. Pertama sebagai peraih kursi terbanyak, kedua suara dalam Pileg 2019 tertinggi di Surabaya.
“Tentu ini menjadi faktor penting mengapa PDIP menjadi magnet,” ujarnya, Senin (16/9/2019).
Mahfud melanjutkan, peran PDIP di balik dua periode keberhasilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga menjadi faktor. “Ada peran PDIP pula selama itu. Jelas menjadi alasan khusus pula,” ujarnya.
Meskipun demikian, Agus mengingatkan agar jajaran struktural PDIP tidak gegabah dalam mengeluarkan rekom kelak. Suara kader di akar rumput tidak boleh dilupakan.