Partai Kebangkitan BangsaPengurus Besar Nahdlatul Ulama

Seteru Muhaimin Iskandar dan PBNU Berlanjut: Klaim Kader PKB Solid

pbnuSeteru Muhaimin Iskandar dan PBNU Berlanjut: Klaim Kader PKB SolidPartaiku.id – Muhaimin Iskandar alias Cak Imin beradu mulut dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tentang 13 juta suara PKB. Imin menyebut PKB punya pendukung solid sekitar 13 juta. Menurutnya, para pendukung itu tak terpengaruh oleh siapa pun, termasuk Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.

“Semua lembaga survei (menyebut) pemilih PKB adalah loyal, solid sekali sampai ke bawah. Bahkan, Yahya Cholil Ketum PBNU ngomong apa aja terhadap PKB, enggak ngaruh sama sekali,” kata Imin pada program “Ngabuburit Bersama Tokoh”, Minggu (1/5).

Imin begitu percaya modal dukungan suara tersebut bisa menyukseskan PKB pada Pemilu 2024. Imin menyebut dukungan suara itu akan membesar jika ia mencalonkan diri pada pilpres mendatang.

Meski demikian, ia khawatir modal suara itu tak bisa dioptimalkan. Dia menyebut kondisi ekonomi saat ini menyulitkan PKB.

“Ketika krisis begini, pemilu, ya sudah yang punya uang yang menang. Berat buat partai saya,” ujarnya.

Pernyataan itu menyulut emosi Ketua PBNU Ishfah Abidal Aziz. Ia menyayangkan pernyataan Cak Imin yang mendiskreditkan Gus Yahya.

“Saya terus terang merasa heran, kaget dengan Ketum PKB tiba-tiba kehilangan akhlak komunikasi,” kata Ishfah, Senin (2/5).

“Kita melihat ada arogansi Muhaimin sebagai Ketum PKB dalam pernyataan tersebut, justru ini sangat tidak baik,” imbuhnya.

Ishfah menilai Cak Imin mengabaikan fakta kontribusi PBNU terhadap pemenangan PKB. Menurutnya, PKB di bawah arahan Cak Imin justru tidak memberi timbal balik sebanding bagi PBNU.

Di sisi lain, kata Ishfah, Cak Imin bertindak demikian juga karena menjabat ketua umum partai terlalu lama. Cak Imin pertama kali terpilih sebagai ketua umum dalam Muktamar II PKB di Semarang, Jawa Tengah pada 2005 silam.

“Cak Imin terlalu baper, terlalu panik, gampang panik. Biasa lah itu Ketua Umum kalau sudah terlalu lama, jadi baperan, gampang panik, takut kehilangan kekuasaan,” ujarnya.

Hubungan PKB dan PBNU memanas usai Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum PBNU. Yahya pernah menyatakan tak mau lagi PBNU menjadi alat politik PKB.

“Relasi NU dengan PKB saya kira alami sekali karena dulu PKB dulu sendiri diinisiasi, dideklarasikan, oleh pengurus-pengurus PBNU, itu satu hal. Tapi, sekali lagi tidak boleh lalu NU ini jadi alat dari PKB atau dikooptasi dengan PKB,” kata Yahya, 29 November 2021.

(fra/fra)

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker