“Indonesia bisa menyelenggarakan kehidupan berbangsa di tengah pluralitas karena berpegang teguh pada common platform seperti Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, Bendera Merah Putih dan banyak konsensus dasar lain yang diletakkan pejuang dan founding fathers,” ungkap doktor alumni Jepang ini.
Mantan wakil ketua DPR RI ini menegaskan atas dasar itulah PKS akan terus menjaga konsensus bersama itu dalam kehidupan berbangsa. PKS, kata dia, akan terus berjuang mempertahankan konsensus dasar bernegara menjadi pegangan semua anak bangsa.
“Sehingga ada badai apapun yang menimpa akan bisa kita selesaikan dengan cara kekeluargaan sehingga NKRI bisa tetap eksis,” ujar Sohibul Iman.
Pria asal Tasikmalaya ini menambahkan Indonesia memang ditakdirkan menjadi negara yang majemuk. Ketika kita lahir, pluralitas di Indonesia sudah ada. “Pluratias di Indonsesia adalah taken for granted, harus kita terima sejak lahir,” papar dia.
Sementara itu di sisi lain menciptakan kebersamaan dan persatuan adalah sesuatu yang harus diupayakan, bukan hal yang bersifat otomatis.
“Persatuan sifatnya harus kita upayakan. Malam ini kita adalah tasyakuran dan renungan kemerdekaan dari tokoh lintas agama dalam upaya mewujudkan semangat persatuan bangsa dalam konteks kehidupan antarumat beragama,” ungkap mantan rektor Universitas Paramadina ini.