Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menyoroti pembangunan sumur resapan di badan jalan yang membuat permukaan jalan tak lagi mulus dan membahayakan. Sementara itu, Pemprov DKI selaku empunya hajat, memberi klarifikasi bahwa sumur resapan di atas trotoar tetap dapat menyimpan air melalui mekanisme tali air dan bak kontrol.
Forum Warga Jakarta Kota pernah mengkritik program sumur resapan yang dibangun dekat Banjir Kanal Timur (BKT). Forum warga merasa aneh, karena BKT dibangun untuk menampung air. Seharusnya tidak perlu lagi ada sumur resapan di dekat BKT.
Kendati pembangunan sumur resapan terus menuai kritik, Riza Patria, Wakil Gubernur Jakarta bergeming. Menurutnya, sumur resapan cukup membantu menekan dampak banjir saat musim hujan.
Perihal kualitas penutup sumur resapan menimbulkan ketidaknyamanan bagi publik, Riza menjelaskan bahwa tutup tersebut bersifat temporer. Kontraktor pekerjaan sumur resapan akan menggantinya dengan penutup permanen.
Dalam kenyataannya, sumur resapan yang merusak jalanan justru saat ini menghilang dan ditutup dengan aspal.