Anggota fraksi Partai Gerindra di MPR protes karena tidak ada mata acara pembacaan doa yang biasanya ada dalam sidang MPR, di mana hal itu membuat beberapa anggota dan pimpinan fraksi Gerindra MPR pun melakukan walk out sebelum sidang selesai.
Wakil Ketua Fraksi Gerindra MPR / Ketua Komisi VIII, Sodik Mujahid, mengatakan bahwa sebagai salah satu lembaga tinggi NKRI dengan dasar Pancasila, MPR seharusnya menjadi teladan pengamalan budaya religi Pancasila seperti pembacaan doa.
“Apalagi dalam persidangan terakhir dari masa bakti selama 5 tahun,” tuturnya.
Kemudian, fraksi Gerindra juga mengecam Ketua MPR yang menghapus mata acara pembacaan doa, lantaran menurut mereka anggota MPR adalah wakil rakyat, dari DPD dan DPR RI sehingga sangat layak untuk memanjatkan doa, untuk mendapat bimbingan dan kekuatan, sekaligus permohonan maaf kepada Tuhan yang mahakuasa.
Sejatinya, acara pembacaan doa ini sudah berlangsung selama puluhan tahun sejak berdirinya MPR, sehingga menjadi suatu yang janggal jika pada persidangan terakhir, tidak dibacakan.
Sebagaimana diketahui hari ini, Jumat (27/9) MPR menggelar sidang terakhir untuk periode 2014-2019.