Partaiku.id – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyinggung sikap pemerintah yang tak bisa memastikan harga BBM tetap mampu terjangkau bagi masyarakat. Syaikhu mengkritik sikap pemerintah yang tetap menyediakan anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan menanggung biaya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang membengkak.
“Mengapa untuk membangun IKN pemerintah ada dana? Mengapa untuk menanggung pembengkakan biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung pemerintah sanggup? Namun, untuk memastikan harga BBM tetap terjangkau sebagai kebutuhan mendasar justru tidak sanggup?” kata Syaikhu dalam keterangannya, Kamis (1/9).
Syaikhu juga menyoroti bantuan sosial (bansos) yang dicanangkan pemerintah sebagai kompensasi hanya bersifat sementara. Menurutnya, efek domino akibat kenaikan harga BBM akan berdampak luas dan signifikan, khususnya dalam penyalurannya bansos yang datanya tidak akurat serta penyalurannya tidak tepat sasaran selama ini.
Syaikhu menyinggung pula pembengkakan biaya APBN yang oleh pemerintah kerap disebut karena adanya subsidi BBM.
Dia menilai, seharusnya pembengkakan APBN bisa dikurangi dengan melakukan usaha ekstra dalam melakukan efisiensi APBN agar bebas dari pemborosan belanja dan praktik korupsi.